Disuatu pagi hari yang cerah ada seorang gadis yang datang menghampiriku, dia datang dengan wajah yang lesu dan matanya berkaca-kaca. Aku bertanya kepadanya "kamu kenapa? ada apa? kalau mau curhat aku mau kok mendengarkan curhatan kamu, siapa tau setelah kamu curhat hatimu jauh lebih baik." lalu gadis itu berkata "aku nggak apa-apa kok res, inikan masih pagi pasti ini masih mengantuk." dia mengakhiri ucapannya dengan senyuman yang indah namun terlihat jelas bahwa senyuman itu palsu.
Seindah-indahnya pemandangan, apabila tertutup sesuatu keindahan itu akan hilang dan seindah-indahnya senyuman, apabila sedang menutupi sesuatu keindahannya itupun juga hilang
Tak lama setelah kejadian itu gadis itu datang lagi kepadaku wajah diapun masih sama seperti pada waktu itu. Akupun bertanya kepadanya "kamu kenapa? kenapa wajah kamu seperti itu lagi?" diapun lagi-lagi berkata "aku nggak apa kok res" lalu aku berkata "eh, serius kamu ada masalah apa? sini cerita sama aku, aku siap kok mendengarkan dan memberi masukan" gadis itupun perlahan meneteskan air mata dan berkata "sebenarnya aku akhir-akhir ini mempunyai masalah dengan pacar aku, dia sering ngilang-ngilangan, nggak ada kabar, jarang komunikasi akan tetapi aku sabar dan aku memaafkannya setiap kali dia minta maaf dan kemudian aku sadar, aku capek dengan semua ini!" dia bercerita panjang lebar dan semakin lama air mata yang keluarpun semakin deras.
Kesabaran itu bisa ditahan sampai kapanpun, namun kelelahan bisa muncul kapan saja dan jika kelelahan itu sudah muncul namun ditahan maka akan menyakitkan diri sendiri
Dari kejadian itu akupun teringat dengan temanku yang tidak pernah marah ketika dijahili dan disuatu saat ketika dia dijahili diapun marah besar, seakan semua kemarahannya yang selama ini dia pendam dia luapkan pada saat itu.
***
Dari dua kejadian itu dapat disimpulkan bahwa
Seperti ember plastik jika terlalu banyak menampung air dan masih diisi air semakin lama pasti air yang didalam akan keluar sedikit demi sedikit bahkan jika tidak kuat ember itu bisa pecah. Sama halnya dengan amarah dan tangisan jika semakin lama ditahan dan masih terus diisi maka disaat marah atau menangis maka itu semua yang ditahan selama ini akan keluar bersama.